Selasa, 11 Maret 2014

PROSES PEMBUATAN HOLE,3D FILLET, CHAMFER, PATTERN, DAN FUNGSINYA DI AUTODESK INVENTOR PROFESSIONAL 2012

Hole
Pada dasarnya, fitur Hole didapat dari Sketch Panel Bar yang berupa
Point Hole Center. Fitur ini digunakan untuk membuat fitur lubang yang
parametrik berbentuk lubang bor, counterbore, countersink atau lubang ulir.
Sebuah fitur Hole dapat memuat beberapa lubang sekaligus dengan

konfigurasi yang identik (diameter dan metode pemberhentian).



GAMBAR 1.1 Holes Dialog Box
a. Drill, Counterbone, Countersink
Ukuran lubang akan ditunjukkan pada gambar preview menyesuaikan
dengan tipe lubang yang dipilih.

 :Lubang dibuat standar dengan diameter yang
 ditentukan. Contoh: lubang hasi pengeboran
 awal.



:Spesifikasi yang ditentukan adalah diameter
lubang utama, diameter counterbore dan
kedalaman counterbore.

: Spesifikasi yang ditentukan adalah diameter
lubang utama, diameter countersink dan sudut
countersink.

b. Drill Point
Metode ini digunakan untuk menentukan bentuk ujung lubang.
digunakan untuk lubang
untuk ujung lubang yang membentuk sudut sesuai mata bor yang
digunakan.

c. Termination
Untuk menentukan letak berhentinya fitur lubang, anda dapat memilih
salah satu dari tipe perhentian berikut:

1.Distance
Membuat lubang dengan menentukan kedalaman l
dari dan tegak lurus permukaan bidang. Masukkan hanya nilai
positif untuk menentukan kedalaman lubang.
•2.Through All
Membuat lubang tembus yang melewati semua permukaan atau
bidang.
3.
       



d. Hole Type

Ada beberapa jenis lubang yang dapat dibuat dengan fitur Hole, Yaitu :


   :untuk Membuat lubang standar tanpa ulir dalam.


fungsinya Membuat lubang dengan ulir dalam dengan

spesifikasi yang ditentukan oleh:


Pattern
Pattern digunakan untuk menggandakan geometri menurut
parameter yang ditentukan. Hasil penggandaan ini akan otomatis ikut
berubah apabila geometri asalnya dirubah. Sehingga user tidak mengalami
kesulitan dalam merubah desain.
1.Fitur yang dapat di pattern :
•2.Sebagian besar sketched dan placed features.
•3.Solid secara keseluruhan.
4.•Work feature.

Ada dua macam pattern:

a. Circular pattern :digunakan untuk menggandakan Feature sama
seperti aslinya yang akan tersusun melingkar.


Metode ini menempatkan salinan komponen (awal) dalam arah
melingkar dengan jumlah dan jarak sudut tertentu.

b. Rectangular Pattern : digunakan untuk menggandakan Feature yang
sama seperti aslinya yang akan tersusun lurus
atau persegi.

Metode ini menempatkan salinan komponen (awal) dalam baris dan
kolom dengan memasukkan jarak dan jumlah komponen.

Direction : menentukan arah salinan komponen menggunakan garis tepi atau sumbu.



Gambar 1.2 (a) Rectangular Pattern, (b) Circular Pattern

berikut tutorial circuler  pattern dalam bentuk vidionya :




dan ini adalah vidio tutorial rectanguler pattern :





Latihan pembuatan Dasar-dasar Hole

1. Bukalah Autodesk inventor professional 2012
2. Buatlah sket berupa Point Hole Center di atas dan tengah-tengah
    permukaan part tersebut, kemudian berilah dimensinya seperti pada gambar dibawah ini:


                                      Gambar 1.3 




                                       Gambar 1.4 


5. Isilah parameter-parameter sesuai gambar 1.4
6. Klik OK untuk menutup jendela Hole.
7. Save As file dan beri nama Latihan "pembuatan Hole".



           GAMBAR 1.5 Tampak Lubang Berulir Hasil Fitur Hole



dan ini adalah vidio tutorial membuat HOLE,CHAMFER,DAN FILLET :

Latihan Dasar-dasar Pembuatan Circular Pattern

1. Buatlah Part Lingkaran dengan diameter 45 mm dan tebal 2 mm.
2. Pada permukaan part tersebut, buatlah sket seperti gambar di bawah ini :


                                     GAMBAR 1.6
6. Pada Circular Pattern Dialog Box

A. Jika Tombol Features sudah aktif, maka klik pada area “A”.

B. Aktifkan Tombol Rotation Axis , kemudian klik garis tepi lingkaran “B”.

C. Pada area C dan D, masukkan besar sudut antara geometri pattern awal
dan akhir.

D. Klik OK untuk menutup jendela Circular Pattern.




7. Save dan beri nama Latihan "PEMBUATAN PATTERN".

Latihan Dasar-dasar Pembuatan Rectangular Pattern

1. Buatlah Part Rectangle dengan ukuran 30 x 40 mm dan ketebalan 2 mm.

2. Setelah itu, pada permukaan part tersebut, buatlah sket dengan bentuk dan

ukuran seperti pada gambar dibawah ini:



                                        GAMBAR 1.7



6. Pada Rectangular Pattern Dialog Box (perhatikan gambar 1.8), apabila

tombol Features sudah aktif, maka klik pada area A.



                                                               GAMBAR 1.8

7. Pada Rectangular Pattern Dialog Box (perhatikan gambar 1.9), aktifkan
tombol Direction 1, pilih sebuah garis yang akan dijadikan sebagai arah
pertama pattern “B” dan isikan parameter-parameter (Count: masukkan
jumlah pattern untuk arah pertama dan Spacing: masukkan jarak antara

pattern untuk arah pertama).




GAMBAR 1.9




9. Klik OK untuk menutup jendela Rectangular Pattern.

10. Save dan beri nama Latihan "Rectangular Pattern".


MEMBUAT 3D FILLET


Fillet feature digunakan untuk menghilangkan sudut tajam dari part dengan membulatkan ujung tersebut untuk mengurangi konsentrasi tegangan pada daerah itu, fillet juga digunakan untuk tujuan estetika dari desain anda. Sebuah fillet feature dapat diterapkan langsung pada beberapa buah sudut dari suatu part, dengan radius yang bisa berbeda-beda pula untuk tiap sudutnya. Anda juga bisa menerapkan fillet dengan variable radius pada suatu sudut. Pada sebelah kiri terdapat sebuah fillet yang mempunyai variable radius.
Edges : Menampilkan jumlah dari edges yang dipilih pada edges set ini. Ikon panah menandakan bahwa anda sedang dalam mode seleksi dan anda dapat meneruskan memilih edge yang akan di fillet. Untuk membatalkan memilih edge, anda dapat menekan dan tahan tombol CTRL kemudian klik edge yang ingin dibatalkan pemilihannya.













                         GAMBAR 1.10
Radius : Masukkan nilai radius fillet untuk tiap edges set. Walaupun tiap edges set bisa mempunyai radius fillet yang berbeda, namun merkea tetap diperlakukan sebagai sebuah fillet feature yang sama. Ikon pensil menandakan bawa nilai radius fillet sedang diedit, anda tidak dapat memilih edge ketika anda sedang dalam mode edit radius ini. Anda harus mengklik pada field edges untuk dapat melanjutkan memilih edge yang lain.

Click to add : Klik area ini jika anda ingin menambah edges set yang baru.
Select Mode Area : Untuk menentukan bagaimana edge dipilih.
Edge : Pilih jika anda ingin menambah atau mengurangi edge satu demi satu.



                        GAMBAR 1.11
Loop : Pilih jika anda ingin memilih atau menghapus beberapa edge sekaligus dalam sebuah profil closed loop dari sebuah permukaan.


                         GAMBAR 1.12


Feature : Membolehkan anda untuk memilih atau mengurangi seluruh edges dalam satu feature 3D.


                          GAMBAR 1.13
All Fillets : Pilihlah jika anda ingin agar seluruh edge dan sudut yang konkav (ke arah luar) dipilih secara otomatis.


                         GAMBAR 1.14
All Round : Pilihlah jika anda ingin agar seluruh edge dan sudut yang konkveks (ke

arah dalam) dipilih secara otomatis.


                         GAMBAR 1.15
Variable TAB : digunakan untuk membuat fillet dengan radius variable.


Edges : Pilihlah edge yang akan diberi fillet dengan variable radius. Klik pada area “Click to add” untuk menambah edges set dengan variable radius.

Point : Berisi daftar dari titik-titik , termasuk titik “Start” dan “End” dimana satu radius fillet ditetapkan. Radius fillet tsb bisa bervariasi untuk setiap titik yang dibuat. Anda bisa membuat titik baru pada edge yang akan anda beri fillet dengan mengklik area pada Point Box, kemudian anda pilih satu lokasi pada edge yag anda akan beri fillet.


                GAMBAR 1.16
Radius : Masukkan radius fillet yang diinginkan untuk titik yang dipilih. Anda dapat memilih radius
U ntuk titik yang lain dengan mengklik salah satu titik yang diinginkan pada Point box.


Position : Masukkan nilai untuk merubah posisi titik-titik yang mempunyai radius fillet berbeda. Anda pilih satu titik dahulu pada Point box, kemudian anda rubah posisinya pada postion box tersebut.


                   GAMBAR 1.17
Setbacks TAB
Setbacks TAB digunakan hanya untuk titik-titik ujung yang ketiga edge yang berhubungan dengannya diberi fillet ketiga-tiganya. Lihat gambar di bawah ini:


                                  GAMBAR 1.18
Vertex : Pilihlah titik pada tiga buah edge yang difillet -yang berhubungan dengan edge tersebut.

Edge/Setback : Pilih tiap edge dan tentukan nilai setback dari edge tersebut. Nilai tersebut merupakan jarak dari edge yang dipilih ke vertex tersebut.

                                GAMBAR 1.19
Contoh fillet menggunakan Setback dan tidak :
(yang pake setback yang kanan lho !!!)
                               GAMBAR 1.20
Fillet Dialog Box—Options
Untuk membuka opsi yang lain pada fillet dialog box, klik tanda [ >>]



                                 GAMBAR 1.21


Roll Along Sharp Edges : Pilihan ini akan memberikan solusi ketika sebuah fillet akan menyebabkan sebuah edge akan memanjang untuk agar tetap menjaga radius dari fillet tersebut. Jika pilihan ini dipilih maka edge yang bermasalah tersebut akan dibolehkan mempunyai nilai radius yang bervariasi untuk menjaga edge tersebut. Agar lebih jelas lihat gambar di bawah, ok? Sebelah kiri adalah tanpa mengaktifkan Roll Along The Sharp Edges, dan yang kanan adalah dengan mengaktifkan Roll Along The Sharp Edges.

                                                                        GAMBAR 1.22

Rolling Ball Where Possible : Pilihan ini akan membuat tipe corner dari tiga buah edge dengan satu vertex yang difillet akan mempunyai bentuk yang seperti di sebelah kanan(membentuk seperti bagian dari bola/sphere), jika di non ktifkan akan jadi seperti disebelah kiri.


                                                                         GAMBAR 1.23


Automatic Edge Chain : Jika ini dipilih maka semua edge yang tangensial terhadap edge yang dipilih akan ikut dipilih secara otomatis.
Preserve All Features : Jika pilihan ini dipilih, maka semua feature yang beririsan (intersected) dengan fillet tersebut akan di check dan irisannya akan dikalkulasikan. Pada gambar di bawah, feature extrude dengan pilihan cut beririsan dengan sebuah fillet, jika anda memaksa mem fillet maka Inventor akan memberikan semacam ancaman, eh peringatan. Jika anda memilih mengaktifkan preserved all feature maka hal ini tidak akan menjadi masalah (gambar sebelah kanan).


                                                                      GAMBAR 1.24

MEMBUAT 3D CHAMFER

Chamfer Feature digunakan untuk memotong/menumpulkan ujung tajam dari sebuah part.
Anda akan mempunyai tiga macam pilihan methode untuk menggunakan Chamfer feature.

Methode tersebut adalah Single Distance, Distance/Angle, dan Distance 1/Distance 2.

Chamfer Feature Dialog Box—Single Distance Option

Edges : Pilih edge yang akan di chamfer

Distance : Masukkan nilai jarak chamfer. Jarak tersebut akan diberikan sama besar untuk kedua sisi permukaan. Dengan metode ini, sudut chamfer akan sama besar 45°.







                           GAMBAR 1.25

Chamfer Feature Dialog Box—Distance/Angle Option

Egde : Pilih edge-edge yang akan dichamfer, pilihan ini tidak bisa dipilih sebelum anda memilih sebuah face/permukaan yang padanya terdapat edge yang akan dichamfer. Edge-edge tersebut harus sat bidang dengan permukaan yang dipilih.


                           GAMBAR 1.26

Face : Pilihlah sebuah permukaan yang satu bidang dengan edge yang akan anda chamfer.
Nilai sudut akan diukur dari face yang anda pilih ini.

Distance : Masukkan jarak chamfer. Jarak chmefer tersebut diukur dari edge yang andapilih sepanjang permukaan yang dipilih.

Angle : Masukkan besar sudut dari chamfer, diukur dari face/permukaan yang anda pilih.

Chamfer Feature Dialog Box—Distance 1/Distance 2 Option

Edge : Pilih edge yang akan dichamfer. Ketika anda menggunakan metode ini, hanya satu edge yang bisa dichamfer pada satu saat.


Distance 1 : Jarak pertama dari chamfer, diukur sepanjang permukaan yang terpilih (di highlight ketika memilih edge).

Distance 2 : Jarak kedua dari chamfer, diukur sepanjang permukaan yang berlawanan dari yang terpilih.

MEMBUAT PATTERN FEATURE




Menduplikasi feature yang telah ada merupakan hal yang mudah, efektif untuk meningkatkan efisiensi dari proses mendesain anda. Ketika anda membuat pola da ri geometri yang sudah ada, anda tidak perl;u perlu membuat ulang geometri tersebut secara manual. Anda menggunakan pattern untuk menduplikasi geometri yang sudah ada, dengan mengacu ke parameter yang anda tentukan. Ketika anda membuat pattern, pola dari feature asal/original akan dibuat. Anda dapat membuat pola penampakan ini secara circular atau rectangular. Ketika anda membuat pattern tsb, hasil pattern/pola akan dipengaruhi oleh feature/geometri asalnya, sehingga setiap perubahan pada feature asal akan direfleksikan secara otomatis terhadap hasil dari pattern tersebut.

Cara menggunakan Circular Pattern Tool :

1. Klik circular pattern tool,
2. Pilih seluruh geometri 3D yang akan dipatternkan, atau feature tertentu saja
3. Pilih sebuah garis, bisa berupa edge dari sebuah geometri 3D, sumbu X, Y, Z dari
sistem koordinat Inventor atau Work Axis yang anda buat, atau sebuah geometri
sirkular yang dibentuk dengan me revolve 2D sketch (seperti silinder dll).
4. Atur properti dari pattern tersebut, seperti jumlah dari pattern dan sudut pattern.
5. Anda juga dapat mengatur metode pembuatan dan pemosisian dari pattern tersebut.


Rectangular Pattern Tool 


Gunakan Rectangular Pattern utnuk menduplikasi satu atau lebih feature dengan pola
rectangular.




                           GAMBAR 1.27







0 komentar:

Posting Komentar