Selasa, 25 Maret 2014
SEBELUM KUIS ASSEMBLY MODELLING ADVANCED MINGGU KE-6
02.41
No comments
ASSEMBLY MODELLING ADVANCED
Dalam pengasmeblian komponen yang brgerak,
anda mungkin ingin mensimulasikan pergerakan tsb. Anda dapat mensimulasikan
gerakan tersebut menggunakan Motion &Transitional Constraint.
Motion Cosntraint
Motion Constraint digunakan untuk
mensimulasikan secara realisitis gerakan pada assmebli Inventor yang anda desain untuk bisa bergerak.
Tipe Motion
Constraint
Rotation : menerapkan hubungan
gerakan rotasioanl antara dua komponen. Constraint ini biasa digunakan dalam
perngasemblian pasangan roda gigi. Belt drive dsb.
Rotation-Translation
: menerapkan
hubungan gerakan rotasional dan transisional antara dua komponen. Contoh pemakaian
constraint ini adalah pada mekanisme Rack-Pinion.
Motion Constraint
Tool Dialog Box
Rotation Type:
Rotation : menerapkan
Constraint rotasional antara dua komponen.
Ratio : masukkan nilai
perbandingan antara dua komponen yang dikonstrain.
Tip : jika anda memilih ua
buah permukaan silindris, Inventor dapat menghitung
nilai perbandingan yang tepat sesuai
perbandingan radius antara dua komponen yang anda
pilih.
Selection : Pilih sebuah edge
atau axis sebagai sumbu putaran dari tiap komponen.
Tip : anda dapat memilih
permukaan silindris untuk mendapatkan sumbu rotasi tersebut.
Solution : Pilih solusi
rotasional constraint. Forward Solution memutar dua komponen pada arah putaran yang sama; contoh
pada dua buah roda yang dihubungkan dengan belt, Reverse Solution memutar dua kompoenn pada arah
yang berlawanan.
Rotation-Translation Type :
Rotation-Translation
: menerapkan
hubungan gerakan Rotasional-Trasnslasional antara dua komponen
Distance : Masukkan nilai yang
mewakili jarak perpindahan untuk komponen yang
ditranslasikan. Contoh : distance = 1 mm; menyebabkan
satu komponen akan bergerak sejauh 1 mm
untuk 1 putaran (360 deg) kompoenn yang lain.
Tip : Jika pilihanpertama
anda adalah sebuah permukaan silinder, Inventor akan
menghitung dan menampilkan jarak default yang sama dengan keliling lingkaran
silinder tsb.
Selections : Pilih sebuah edge
atau axis sebagai sumbu putaran dari satu komponen, kemudian pilih permukaan atau edge
yang merupakan sumbu translasi komponen yang lain.
Tip : Anda dapat memilih
permukaan dalam dari lubang silindris untuk emmilih sumbu putarnya.
Solutions : Pilih
solusi rotasional-translational constraint. Forward Solution membuat komponen
yang bertranslasi mempunyai arah gerkan translasi yang searah dengan arah putaran
benda kedua; Reverse Solution membuat komponen yang bertranslasi mempunyai arah
gerkan translasi yang berlawanan dengan arah putaran benda kedua.
Transitional Constraint
Anda menggunakan Transsitional Constraint
untuk membuat hubungan transitioanal antara sebuah permukaan silindris dari
satu part dengan sebuah permukaan dengan bentuk yang sembarang dari part kedua.
Constraint ini bisa diterapkan untuk membuat sebuah mekanisme roller yang
berada pada slot roller tersebut.
Motion Constraint
Tool Dialog Box
Transitional : Menentukan
constraint yang akan diterapkan mejadi transitional.
Selection1 : Pilih
permukaanyang bergerak dari komponen pertama yang akan di konstrain.
Selection2 : Pilih
permukaan translasi dari komponen kedua yang ingin di konstrain.
Drive Constraint
Ketika anda membuat sebuah assembly yang di
dalamnya terdapat gerakan, anda dapat mensimulasikannya dalam proses
perancangan anda. Anda dapat menggunakan Driving Assmebly Constraint untuk
mensimulasikan gerakan dengan mengatur nilai offset/sudut awal dan akhir
gerakan. Untuk membuka Drive Constraint Dialog Box, klik kanan pada Mate/flush
atau Angle Constraint, dan pilih Drive Constraint pada shortcut menu.
Drive Constraint Dialog Box
Start : masukkan
nilai offset/sudut untuk posisi awal gerakan.
End : masukkan
nilai offset/sudut untuk posisi akhir gerakan.
Pause delay : Masukkan
berapa detik anda ingin mempause gerakan tiap step gerakan.
Drive Adaptivity : Membolehkan
part adaptive untuk diupdate ketika constraint sedang digerakkan/driven.
Colission Detection
: Jika
pilihan ini dipilih, gerakan akan berhenti jika Inventor mendeteksi adanya
bagian dari assembli yang bertumbukkan/collide.
Increment
Amount of Value : Mengatur
agar nilai dalam edit box merupakan nilai kenaikkan dari offset/sudut tiap step
nya. Misal dalam edit box dimasukkan 1 mm, maka tiap stepnya akan mempunyai
kenaikan 1 mm.
Total # Steps : Mengatur
agar nilai dalam edit box merupakan nilai total step. Sehingga niali
kenaikannya bisa dihitung dengan membagi jarak antara offset/sudut awal dan
akhirnya dibagi dengan jumlah step total nya.
Edit Box : Masukkan
nilai total step atau nilai increment, tergantung tombol radio yang anda pilih,
apakah Amount of value atau Total # Steps.
Repetition
Start/End : Menggerakkan
urutan gerakan dari posisi Start ke posisi End yang ditentukan.
Start/End/Start : Menggerakkan
urutan gerakan dari posisi Start ke posisi End dan kembali lagi ke posisi Start
yang ditetnukan.
Edit Box : Masukkan
jumlah pengulangan gerakan.
Avi rate : Tentukan
nilai increment dimana snapshot dari urutan gerakan di rekam ke file AVI.
Semakin besar jumlah akan semakin memperhalus hasil rekaman gerakan.
Design View Representation
Anda menggunakan design view representations
untuk menyimpan dan menampilkan keadaan visual yang berbeda pada assembly. Anda
dapat menyimpan beberapa property seperti visibility dari sebuah komponen,
color style dari komponen dan arah pandangan dari assembly. Sebagai contoh
ketika anda bekerja pada suatu assembly anda mungkin ingin untuk membuat sebuah
komponen tidak tampak agar bisa melihat bagian dalamnya lebih jelas. Jika anda
menyimpan konfigurasi penampakan tersebut anda dapat secara mudah kembali ke
keadaan awalnya dengan mengaktifkan design view representations daripada secara
manual mengatur kembali penampakan komponen yang dihilangkan tersebut.
Alasan menggunakan design view
representations
Visualisasi : anda dapat menyimpan dan
menampilkan berbagai konfigurasi warna yang berbeda untuk komponen anda.
Kejelasan visual : anda dapat secara cepat
menghilangkan visibility dari beberapa komponen untuk tujuan seperti melihat
bagian dalam assembly, dan menyimpan konfigurasi tersebut dalam design view
representations.
Meningkatkan performa : pada assembly yang
kompleks anda dapat mengontrol dan menyimpan visibility dari komponen-komponen
dalam assembly. Anda hanya menggunakan daya prosesor yang dibutuhkan untuk
menampilkan komponenkomponen yang nampak.
Dasar untuk presentasi : jika anda menyimpan
propenti visual dari komponen dalam view design representations, adalah hal
yang mudah untuk menduplikasi konfigurasi ini dalam lingkungan presentasi.
Dasar untuk drawing view : anda dapat menyimpan
dan menggunakan konfigurai pada drawing presentation untuk digunakan pada
gambar teknik.
Tipe Design View Representations
Anda dapat membuat dua tipe design view
representations :
Public Design View Representations : Design
View Representations disimpan dalam file assembly (*.iam).
Private Design View Representations : Design
View Representations disimpan dalam file Design View Representations (*.idv)
terpisah yang berbeda.
Design View Representations Dialog Box
Storage location
Public : semua Design View
Representations disimpan dalam file assembly.
Private file : Design
View Representations disimpan pada file design view yang terpisah.
Design View Representations
Pilih Design View Representations yang ingin
anda aktifkan atau hapus.
Name : masukkan nama untuk
Design View Representations yang baru.
Delete : klik untuk menghapus
Design View Representations yang dipilih.
Activate : klik
untuk mengaktifkan Design View Representations yang dipilih.
New : klik setelah
memasukkan nama untuk membuat Design View Representations yang baru.
Informasi yang
disimpan dalam Design View Representations
· 1.Current viewing
angle
· 2.Zoom magnifications
· 3.Component status
(enabled or disabled)
· 4.Component Visibility
(visible or not visible)
· 5.Color of components
applied in the assembly
· 6.Sketch and work
features visibility
· 7.Expanded or
collapsed in display of components in the browser
Menu Opsi Design
View Representations
Klik kanan pada
Design View Representations yang aktif untuk menampilkan shortcut menu.
Delete : menghapus Design
View Representations yang dipilih.
Activate : mengaktifkan
Design View Representations yang dipilih. Anda juga dapat mengaktifkan Design View Representations dengan mendouble kliknya.
Lock : mengunci Design View
Representations yang dipilih.
Copy : membuat duplikasi
Design View Representations yang dipilih.
All visible : Membuat
semua komponen pada assembly mempunyai visibility on.
All hidden : Membuat
semua komponen pada assembly mempunyai visibility off
Remove color overrides : menghilangkan
semua warna yang me “overrides” yang diterapkan pada level assembly.
Menggunakan Design View Representations pada
sebuah sub assembly
Pada sub assembly anda dapat mengaktifkan
representations dialog box untuk Design View Representations dengan mengekspand
sub assembly pada browser panel dan mengklik kanan pada folder representation.
Design View Representations
Public : pilihan untuk memilih
dari daftar Public Design View Representations.
Private : pilihan untuk memilih
dari daftar pirvate Design View Representations.
Associative : pilih
untuk membuat Design View Representations pada sub assembly assosiatif terhadap
level assembly diatasnya. Ketika opsi ini diaktifkan semua Design View Representations
pada sub assembly akan ditampakkan pada browser panel dan bisa diaktifkan dengan
mendouble klik pada Design View Representations yang ingin ditampilkan.
Positional Representation : pilih
positional representation.
iMates
Ketika Anda menempatkan sebuah komponen di
dalam sebuah assembly, anda harus meng-constrain komponen tersebut ke kotak lain
dalam sebuah assembly. Anda dapat menggunakan standar assembly constrain atau
menggunakan iMates. Anda selalu menerapkan assembly constrain terhadap kedua kompinen
dimana masingmasing komponen memiliki pasangan constrain yang lain. Anda
menggunakan iMates untuk mendefinisikan pasangan assembly constrain itu dan menyimpannya
dalam file part. Anda memliki opsi untuk menggunakan iMates ketika anda
menempatkan komponen ke dalam sebuah assembly. Jika kompoenn yang anda tempatkan
memakai iMates, part ini akan dicocokkan dengan komponen lain kedalam assembly
itu dengan nama iMates yang sama.
Mendefinisikan
Komponen dengan iMates
Atribut iMates
iMates mempunyai beberapa kunci atribut sebagai berikut :
1.Setiap iMates merefresentasikan sebagian
dari sebuah constrain assembly secara keseluruhan.
2.Ketika anda menempatkan iMates dalam sebuah
assembly, nama-nama mereka dicocokkan dan assembly constrain dibangun. iMates
mempercepat proses assembly constrain.
3.Komponen yan g menggunakn iMates
mempertahankan assembly constrainnya ketika ditempatkan dalam sebuah assembly.
4.iMates sangat cocok ketika digunakan dengan
komponen yang seringkali digunakan dan selalu di constrainkan pada cara yang
sama.
5.Anda dapat mendefinisikan penyusun iMates
untuk menyimpan banyak iMates.
6.Masing-masing iMates merefresentasikan satu
constrain, penyusun iMates dapat menyelesaikan multiple constrain dalam satu
kali pengerjaannya.
7.Masing-masing iMates diidentifikasikan pada
suatu part dengan simbol yang menggambarkan tipe dan status iMates-nya.
Tools iMates
Menggunakan iMates pada Part Constrain
Anda dapat menggunakan iMates untuk
meng-constrain part atau komponen lain yang menjadi bagian dari sebuah assembly
constrain. Untuk membuka Create iMates Dialog Box, klik tool Create iMates pada
assembly atau pada panel bar part feature.
Pilih tipe assembly constrain untuk
menggunakan fungsi iMates dan pilih geometri sebagai constrain.
Dialog box ini identik dengan standar
assembly constrain dialog box kecuali anda membuat hanya sebagian constrain
saja.
Gunakan Infer iMates Dialog Box untuk mengkonversikan
assembly constrain yang ada kedalam iMates atau penyusun iMates. Untuk membuka
dialog box ini klik kanan komponen yang memiliki constrain dan pilih Infer
iMates.
Selected Occurrent iMates : membuat
iMates untuk constrain yang anda terapkan ke komponen-komponen terpilih yang
paling sering muncul saja (Selected Occurent Only). Hilangkan tanda ini jika ingin
membuat iMates constrain pada seluruh komponen terpilih.
Create Composite iMates : mengumpulkan
iMates yang anda ciptakan dan mengkombinasikannya kedalam single Composite
iMates. Jika tanda ini dihilangkan maka iMates diciptakan dalam bentuk Multiple
Single iMates.
iMates Properties :
Name : masukkan
nama dari iMates. Nama default akan diciptakan secara otomatis, anda dapat
merubah nama tersebut di pan browser.
1.Suppress
: menekan
iMates constrain ini.
2.Type
:
menampilkan tipe dari constrain (read only)
3.Solution
: menampilkan
solusion constrain (read only).
4.Offset
: masukkan
sebuah nilai untuk offset constrain atau sudut atau terima saja nilai
default-nya.
5.Index
: prioritas
Index iMates ditampilkan dalam sebuah browser.
Assembly Analysis-Analyze Interference
Assembly analysis digunakan untuk
menganalisa interferensi antara dua buah set komponen dalam asembly.
Tool Analyze Interference
Define Set #1
: Klik tombol ini untuk memilih komponenkomponen yang akan dimasukkan ke
set pertama. Anda dapat memilih komponen tersebut pada browser atau pada jendela
utama. Komponen-komponen pada set pertama ini nantinya akan dianalisa hubungan
permukaannya dengan komponen set kedua.
Define Set #2
: Klik tombol ini untuk untuk memilih komponen-komponen yang akan dimasukkan
ke set kedua. Ketika analsis interferensi dilakukan, komponen pada set#1 di cek
interferensinya dengan komponen set#2. Anda tidak bisa menganalisa interferensi
dua buah komponen yang berbeda yang anda pilih dalam satu set yang sama. Namun
anda bisa melakukan analisis interferensi untuk masing-masing komponen dalam satu
set jika anda hanya memilih komponen-komponen untuk set#1 saja, sementara set#2
dibiarkan kosong. Jika interferensi terdeteksi, Interference detected Dialog Box
akan muncul, dan memberikan informasi kompoenen-komponenyang terjadi
interferensi, lokasinya dan besar interferensi tersebut. Anda dapat mengkopi informasi
tsb pada clipboard atau diprint untuk analisa lebih lanjut.
Analyze Face Tool
Tool Analyze Face mempunyai dua pilihan,
untuk menganalisa kekontinyuan dan konsistensi satu set permukaan yang dipilih
anda dapat menggunakan Zebra Analysis; dan untuk menganalisa suatu set
permukaan yang dipilih apakah cocok atatu tidak untuk dibuat dalam proses
casting anda menggunakan Draft Analysis.
Zebra Analysis
Zebra analysis digunakan untuk menganalisa
kekontinyuan dan konsistensi suatu set permukaan yang dipilih.
New : Klik untuk
menentukan set permukaan baru yang ingin anda analisa.
Delete : Klik untuk menghapus
satu set pilihan permukaan.
Definition : Gunakan
pilihan ini untuk mengontrol orientasi dari pola Zebra, ketebalan strip, dan
transparansi pola.
Selection : Pada
daerah selection, pilih apakah anda ingin memilih satu demi satu permukaan atau
seluruh permukaan dari part.
Part : Memilih seluruh
permukaan dari suatu part untuk dianalisa.
Faces : Memilih permukaan
tertentu dari suatu part unutk dianalisa. Klik OK atau Apply untuk
meilhat hasil analisa menggunakan Zebra Analysis. Jika terdapat ketidak
kontinyuan dari set permukaan yang anda pilih, gambar pola strip zebra akan menjadi
tidak seragam dari satu permukaan ke permukaan selanjutnya.
Draft Analysis
Anda menggunakan Draft Analysis untuk
mengecek suatu part apakah cocok untuk dicasting atau tidak. Ketika anda
merancang sebuah part untuk dicasting, sudut 90° dari suatu permukaan part ke
arah tarikan part dari cetakan akan menyebabkan masalah ketika part tersebut
ditarik dari cetakannya. Draft Analysis akan menganalisa part yang dipilih dan
memberikan hasil analisanya dalam bentuk jangkauan warna pada part atau
permukaan yang dianalisa. Warna tersebut akan menunjukkan jangkauan draft angle
antara sudut yang ditentukan. Area yang berwarna hijau dan biru akan menunjukkan
draft angle yang aman, merah merupakan daft angle 90° yang merupakan masalah.
Area warna hijau menunjukkan bahwa draft anglenya adalah positif, dan biru
adalah negatif. Klik tombol draft Analysis untuk menganalisa kecocokan suatu
part untuk dicasting.
New : Klik untuk
menentukan set permukaan baru yang ingin anda analisa.
Delete : Klik untuk menghapus
satu set pilihan permukaan.
Definition : Masukkan
jangkauan draft angle untuk digunakan dalam analisis.
Selection : Pada
daerah selection, pilih apakah anda ingin memilih satu demi satu permukaan atau
seluruh permukaan dari part.
Part : Memilih seluruh
permukaan dari suatu part untuk dianalisa.
Faces : Memilih permukaan
tertentu dari suatu part unutk dianalisa. Pada area Slection, pilih panah untuk
menentukan dan jika perlu membalik arah tarikan part dari cetakannya. Klik OK
atau Apply untuk melihat hasilnya.
Rabu, 19 Maret 2014
TUTORIAL PROSES PEMBUATAN BASIC CONSTRAIN DAN ASSEMBLY
04.43
1 comment
Assembly Modelling
Konsep Assembly Modelling
Konsep Assembly Modelling
Dalam assembly
modelling, anda meletakkan komponen pada sebuah lingkungan assembly
dan menggunakan
berbagai tools untuk meng assembly komponen tersebut. Anda dapat
membuat
geometri 3D baru, meletakkan part atau assembly lain yang anda telah buat, dan
mengatur
hubungan antara beberapa part dalam assembly tersebut.
Anda membuat
sebuah assembly dengan menggabungkan beberapa komponen dan/atau
sub assembly
kedalam satu assembly environment. Hubungan parametris dibuat antara tiap-tiap
komponen yang
akan menentukan kelakuannya pada assembly tersebut.
Hubungan ini
dapat bervariasi mulai dari konstrain sederhana yang berdasarkan hubungan
yang menentukan
sebuah posisi komponen pada suatu assembly, hingga hubungan yang
lebih kompleks
seperti adaptivity, yang membuat sebuah komponen bisa berubah ukurannya
tergantung hubungannya dengan
komponen lain pada assembly tersebut.
Assembly Constraints-Basic
Anda
menggunakan assembly constraints untuk menciptakan hubungan parametris antara
tiap komponen dalam tiap assembly. Sebagai mana anda menggunakan 2D konstrain
untuk mengontrol geometri 2D anda menggunakan 3D assembly constrain dalam
sebuah assembly untuk mengatur posisi sebuah komponen dalam hubungannya dengan
komponen yang lain.
Basic
assembly constrain terdiri dari empat macam yang akan dijelaskan sebagai
berikut :
Mate/Flush Constraint : digunakan untuk meluruskan part feature seperti permukaan rusuk atau sumbu suatu part ke part yang lain.
Angle Constraint : digunakan untuk memberikan sudut antara dua buah part bisa diaplikasikan ke permukaan datar, garis rusuk yang datar atau sumbu-sumbu.
Tangent
Cosntraint : digunakan untuk
membuat sebuah hubungan tangensial antara permukaan dari dua buah part. Salah
satu ebuah part tersebut harus merupakan permukaan lengkung.
Insert Constraint : digunakan untuk memasukkan sebuah komponen ke komponen lain seperti baut poros dan lain –lain kedalam lubang pasangannya pada komponen lain. Konstrain ini mengkombinasikan sebuah mate constraint antara dua sumbu dan sebuah mate constraint antara dua permukaan datar. Konstrain ini diterapkan dengan memilih edge circular pada tiap part.
Sub-Assemblies
Anda menggunakan sub assembly untuk mengorganisasikan
sebuah assembly yang mempunyai banyak komponen kedalam grup yang lebih kecil.
Sebuah sub assembly sebenarnya merupakan sebuah assembly yang diletakkan kedalam
assembly yang lain. Dalam konteks assembly secara keseluruhan, sebuah sub
assembly dianggap sebagai sebuah part. Komponen-komponen penyusun sub assembly
tersebut dikonstrainkan satu sama lain, sedangkan sub-assembly tersebut
dikonstrainkan dalam suatu assembly secara keseluruhan sebagai sebuah part.
Untuk mengedit konstrain pada sub assembly anda mendobel klik sub assembly
tersebut pada panel browser.
Assembly Sketching
Anda menggunakan assembly sketching untuk membuat
fitur-fitur (seperti hole ekstrusi dan chamfer) yang ada hanya pada assembly
tertentu. Fitur-fitur tersebut tidak akan disimpan dalam file part yang
terpengaruh tetapi hanya disimpan dalam file sub assembly, dan hanya akan
mempengaruhi part jika part itu dibuka dalam assembly yang telah diberikan
fitur tersebut. Sebagai contoh anda membuat sebuah poros dengan suatu ukuran
yang telah ditentukan. Poros itu akan dipakai pada beberapa macam assemly, dengan
tipe slot pasak berbedabeda. Anda cukup membuat sebuah poros kemudian anda
membuat fitur slot pasak yang berbeda-beda tersebut pada tiap-tiap assembly.
Lingkungan Assembly
Lingkungan assembly pada inventor mempunyai kemiripan
pada part modeling dengan pengecualian beberapa tools yang hanya dimiliki assembly
modeling.
Assembly Panel Bar :
berisi beberapa tools khusus untuk
assembly modeling.
Assembly Coordinate
Elements : sama
dengan lingkungan part modeling, tiap assembly juga mempunyai independent coodinate system.
Assembly Components : part-
part dan penyusun sub assembly penyusun assembly keseluruhan. Klik tanda plus
disebelah kiri komponen untuk mengetahui assembly constraint yang telah diterapkan.
3D Indicator : menampilkan orientasi pandangan sekarang relatif terhadap koodinat sistem assembly.
Anda menerapkan
tiap-tiap assmbly constrain ke dua kompnen pada assembly atau ke sebuah
komponen dan satu origin work feature pada assembly. Ketika anda memulai menggunakan
tool constrain, setelah anda memilih tipe constrain, anda memilih satu feature pada
tiap part untuk menerapkannya. Geometri yang anda pilih tergantung pada tipe constrain
yang anda terapkan.
Feature yang akan di constrain dapat berupa 3D part feature, atau work feature pada level part atau assembly.
Terdapat 4 buah tipe assembly constrain yang dapat diterapkan antara part-part penyusun assembly : MATE, ANGLE, TANGEN, dan INSERT. Tipe constrain yang dipilih tergantung pada part feature dan desain yang anda gunakan.
Gambar berikut menunjukkan axis darii dua buah part silindris yang di constrainkan :
Basic Constrain
Place Constrain Dialog Box
Tipe : pilih tipe yang akan anda
terapkan.
Selection
:
ketika anda memilih feature yang akan diconstrain tombol selection 1 dan
selection 2 akan diaktifkan secara otomatis. Jika anda ingin merubah feature
yang diseleksi klik tombol selection
dan
pilih feature yang
baru.
Pick
Part First : pilihan ini membatasi pemilihan feature
untuk part yang dipilih. Pertama anda harus memilih sebuah part kemudian pilih feature
yang akan diconstrain. Pilihan ini biasanya digunakan pada situasi dimana
feature yang anda ingin constrain terhalang/tertutupi oleh part yang lain dalam
assembly.
Offset/Angle :
label dari box ini berubah tergantung tipe constrain yang anda pilih. Masukkan
nilai untuk jarak atau sudut constrain yang bersangkutan.
Solution
:
tiap tipe constrain memberikan solusi yang berbeda silahkan baca keterangan selanjutnya
pada penjelasan lebih detail untuk tiap-tiap constrain.
Preview
Constraint : pilihan ini menampilkan preview dari
constrain yang anda terapkan.Predict Offset and Orientation : hanya tersedia
untuk mate dan angle constrain.
Mate Constraint
Anda menggunakan mate constraint untuk
memasangkan atau menempelkan geometri/feature yang anda pilih. Anda dapat
memilih faces, planes, axis, edges, and titik. Anda jiuga dapat memasukkan
nilai offset untuk mengatur jarak kedua geometri/feature tersebut.
Directed Angle : gunakan pilihan solusi ini, untuk mengukur besar sudut menggunakan aturan tangan kanan.
Menggunakan ALT-Drag untuk menerapkan
Constraint
Metode Alt-Drag merupakan cara
alternatif untuk menerapkan solusi ini memaksa arah normal dari 2 permukaan
yang dipilih menjadi saling berlawanan constrain.
Tekan dan tahan tombol ALT
kemudian
klik dan drag feature yang akan diterapkan constrain. Constraint glyph muncul
menandakan tipe constrain
yang
akan diterapkan teruskan men-drag kursor ke feature dari part yang lain yang
akan diconstrain. Kemudian lepas tombol mouse untuk membuat solusi ini memaksa
arah normal dari 2 permukaan yang dipilih menjadi saling assembly contrain.
Tipe Constrain dengan metode ALT-Drag
Ketika anda menggunakan metode ALT-drag untuk menerapkan constrain, tipe contrain yang akan diterapkan berdasarkan geometri feature yang anda pilih. Anda dapat merubah tipe constrain dengan menekan tombol keyboard yang sesuai. Lepaskan tombol ALT tapi anda harus tetap menekan tombol klik kiri mouse.
Mate : tombol M atau 1
Angle : tombol A atau 2
Tangen : tombol T atau 3
Insert : tombol I atau 4
Viewing Constraint
Setelah anda membuat assembly constraints anda dapat melihatnya pada browser dengan cara yang berbeda. Jika anda memilih sebuah constraint pada browser, geometri atau feature yang diconstrain tersebut akan di highlight dengan warna berbeda.
Browser-Assembly View
Ketika anda membuat assembly constraint, tiap-tiap part atau feature akan mempunyai pasangannya dan pada browser, tiap constrain tersebut akan dituliskan 2 kali, satu pada satu part dan satu lagi pada part pasangannya. Gambar dibawah ini menunjukkan bagaimana assembly constrain nampak dibawah tiap part dimana constrain itu diterapkan. Jika anda ingin mengedit, supress atau men-delete constrain anda dapat mengaksesnya pada salah satu part atau pasangannya.
Browser-Modelling View
Setelah anda membuat assembly constraints anda dapat melihatnya pada browser dengan cara yang berbeda. Jika anda memilih sebuah constraint pada browser, geometri atau feature yang diconstrain tersebut akan di highlight dengan warna berbeda.
Browser-Assembly View
Ketika anda membuat assembly constraint, tiap-tiap part atau feature akan mempunyai pasangannya dan pada browser, tiap constrain tersebut akan dituliskan 2 kali, satu pada satu part dan satu lagi pada part pasangannya. Gambar dibawah ini menunjukkan bagaimana assembly constrain nampak dibawah tiap part dimana constrain itu diterapkan. Jika anda ingin mengedit, supress atau men-delete constrain anda dapat mengaksesnya pada salah satu part atau pasangannya.
Browser-Modelling View
Jika anda merubah browser ke modelling view,
constrain-constrain yang diterapkan akan nampak didalam folder CONSTRAINTS.
Anda dapat meng-ekspand folder tersebut untuk mengakses constraint-constraint
yang ingin anda edit, hapus, stau suppress.
Shortcut Menu Options
Pada browser panel jika anda meng-klik kanan pada sebuah constrain shortcut menu berikut akan muncul.
Find In Window :
membesarkan pandangan ke geometri yang berisi constrain yangdipilih. Ini akan
membantu anda untuk meng-identifikasikan constrain secara grapikal.
Other Half : pilihan ini akan meng-highlight
constrain yang sama pada part atau feaure pasangannya, dengan meng-ekspand satu
kompnen dan memilih constrain yang diterapkan. Pilihan ini akan membantu meng-identifikasi
komponen yang telah diterapkan constrain tertentu.
Mengedit Constraints
Anda dapat mengedit constraint dengan cara
yang sama seperti anda mengedit part feature dalam lingkungan part modelling.
Pilih constrain pada browser panel, kemudian klik kanan pada constrain
tersebut, dan klik edit pada shortcut menu. Ketika anda mengedit sebuah
constrain, akan muncul dialog box yang sama seperti ketika anda membuat
constrain baru. Semua pilihan pada dialog box dapat dirubah termasuk tipe constrain.
Geometri atau feature yang dipilih untuk first selection di highlight dengan
warna biru, sementara geometri atau feature yang dipilih untuk second selection
di highlight dengan warna hijau.
Merubah Nilai Offset/Angle Constraint
Terdapat 2 cara
untuk merubah nilai offset/angle tanpa perlu menggunakan edit constrain dialog
box.
1.Menggunakan edit box pada bagian terbawah
browser panel : pilih constraint yang akan dirubah nilainya dan klik kiri
constraint tersebut. Kemudian masukkan nilai offset/angle yang baru untuk
constraint tersebut pada bagian terbawah dari browser panel dan tekan ENTER.
2.Menggunakan edit dimension dialog box : pada
browser panel klik kanan constraint yang akan dirubah nilainya, dan klik
modified pada shortcut menu. Pada edit dimension dialog box masukkan nilai
offset/angle yang baru untuk constraint tersebut, dan tekan ENTER atau klik
checkmark.